“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untuk kalian isteri-isteri dari jenis kalian sendiri, supaya kalian cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antara kalian mawaddah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi kaum yang berfikir.” Surah Ar-Ruum : 21
“Dan Allah membuat isteri Fir’aun sebagai perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika isteri Fir’aun berkata: “Wahai Rabbku, bangunkanlah untukku di sisi-Mu sebuah rumah dalam syurga. Dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang dzalim.” (Perumpamaan yang lain bagi orang-orang beriman adalah) Maryam puteri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebahagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimah-kalimah Rabbnya dan kitab-kitab-Nya, dan adalah dia termasuk orang-orang yang taat.” Surah At-Tahrim: 11-12
Al-Imam Ath-Thabari rahimahullah berkata dalam kitab tafsirnya: “Allah yang Maha Tinggi berfirman bahawasanya Dia membuat perbandingan bagi orang-orang yang membenarkan Allah dan mentauhidkanNya, dengan isteri Fir’aun yang beriman kepada Allah, mentauhidkanNya, dan membenarkan Rasulullah Musa ‘alaihissalam. Sementara wanita ini di bawah penguasaan suami yang kafir, satu dari sekian musuh Allah. Namun kekafiran suaminya itu tidak memudharatkannya, kerana ia tetap beriman kepada Allah. Sementara, termasuk ketetapan Allah kepada makhlukNya adalah seseorang tidaklah dibebani dosa orang lain (tapi masing-masing membawa dosanya sendiri, dan setiap jiwa mendapatkan apa yang ia usahakan.” (Jami’ul Bayan fi Ta`wilil Qur`an/ Tafsir Ath-Thabari, 12/162)
Seorang isteri yang solehah, dia akan bersabar dengan kekurangan yang ada pada suaminya dan sabar dengan kesulitan hidup bersama suaminya. Tidaklah ia mudah berkeluh kesah di hadapan suaminya atau mengeluhkan suaminya kepada orang lain, apalagi mengumpat suami, menceritakan aib/ cacat dan kekurangan sang suami. Bagaimana pun kekurangan suaminya dan kesempitan hidup bersamanya, ia tetap bersyukur di sela-sela kekurangan dan kesempitan tersebut, kerana Allah Subhanahu wa Ta’ala memilih lelaki muslim yang beriman kepada Allah dan hari akhir sebagai pendamping hidupnya. Dan tidak memberinya suami seperti suami Asiyah bintu Muzahim yang sangat kafir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan berbuat aniaya terhadap isteri kerana ia beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.
“Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan bebatuan. Di dalamnya ada malaikat yang kasar lagi bengis yang tidak mengingkari terhadap apa yang diperintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. Surah At-Tahrim : 6
Tiada ulasan:
Catat Ulasan